Proses Kerja Kontraktor & Pemborong Bangunan Rumah
Proses Kerja Kontraktor & Pemborong Bangunan Rumah – Kontraktor ataupun pemborong selalu bekerja sesuai permintaan konsumen dan juga disesuaikan dengan budget awal.Misal bangun rumah, dari awal hingga selesai butuhnya 100 juta. Apabila harga, lama waktu pengerjaan dan termin pembayaran sudah disepakati antara kedua belah pihak maka pekerjaan bisa mulai dilaksanakan. Pada sistem ini kontraktor diberi kuasa penuh untuk mengatur arus kas dan pembelanjaan, juga pengolahan teknis pelaksanaannya di lapangan.
Apakah dari harga tadi kontraktor bisa menghemat atau tekor itu semua urusan kontraktor. Dalam hal ini, adalah dapur kontraktor dan biasanya dirahasiakan.Sistem ini kerap dipilih ketika yang dibutuhkan adalah kecepatan dan anggaran yang terbatas, kekurangannya biasanya di kualitas kerapihan bangunannya, karena pengerjaannya biasanya cepat-cepat diburu waktu
Sistem ini berusaha ada ditengah antara borong penuh dan Tusi. Item pekerjaan yang diborong tidak semuanya, tetapi beberapa item tertentu, pokoknya asal disepakati oleh kedua belah pihak, sisanya nanti dengan sistem cost and fee.Biasanya borongannya untuk pekerjaan yang dalam kategori struktur, yaitu dari mulai pondasi, balok, kolom dan bisa saja hingga selesai acian dinding bebas saja, kembali terserah kesepakatan. Nanti penyelesaian finishing cost and fee, misal penutup lantai, sanitari, cat, kusen semuanya dipilih bebas oleh klien lalu dari harganya pihak kontraktor bangunan meminta jasa, biasanya dalam bentuk prosentase.
Dipilihnya sistem ini apabila anggaran klien biasanya nanggung, tetapi gimana caranya agar finishing bisa tetap rapih. Maka untuk pekerjaan yang berkategori struktur – karena tidak kelihatan dan nantinya akan tertutup maka tidak dituntut kerapihan sekelas finishing akhir. Sedangkan untuk finishing, karena ingin rapih maka dipilih cost and fee.Upah kerja tukang dihitung harian, tidak bisa ngebut, tetapi lebih rapih, juga karena belanja material bisa diawasi klien maka materialnya pun lebih terjamin.
Sistem ini akan efektif apabila hubungannya langsung dengan mandor atau kepala tukang, dan bangunan yang dikerjakan tidak terlalu rumit.Bila sistem ini dimintakan kepada kontraktor, belum tentu anggarannya cukup, karena kontraktor masih membawahi pelaksana, mandor, kepala tukang dll. Sedangkan pada borong jasa ini, biasanya langsung dari mandor atau kepala tukang ke tukangnya struktur organisasinya ramping pendek.
kelebihannya anggaran bisa lebih ditekan, kekurangannya biasanya pemilik rumah harus rajin mengawasi dan menunggu proyeknya diurus sendiri tidak di delegasikan.Demikian info mengenai tata cara sistem kerja jasa kontraktor bangunan dari kami, semoga bisa memberi pencerahan bagi anda semua.
Semoga informasi tentang Proses Kerja Kontraktor & Pemborong Bangunan Rumah Dapat membantu , Terimakasih